Dukung Penuh Renaksi Nasional Penurunan Angka Stunting, Bupati Nur Arifin Beberkan Strategi di Kabupaten Trenggalek
Bupati Nur Arifin Membeberkan Strategi Penanganan Stunting di Kabupaten Trenggalek |
Trenggalekpost, Pemerintah
Pusat rumuskan rencana aksi nasional penurunan angka stunting yang didasarkan
pada lima pilar utama. Upaya ini menjadi prioritas Pemerintah sebagaimana yang
telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021.
Saat ini angka prevalensi stunting Provinsi Jawa Timur sendiri
apabila merujuk data BKKBN berada di angka 23,5% atau sedikit di bawah nasional
yaitu 24,4%.
Sedangkan untuk Kabupaten Trenggalek berada di angka 18,1%.
Data-data tersebut sosialisasi rencana aksi nasional percepatan penurunan angka
stunting Indonesia (RAN PASTI) Provinsi Jawa Timur di Vasa Hotel Surabaya, Rabu
(2/3/2022).
Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo mengatakan, meskipun
Jatim berada di bawah nasional, namun ada beberapa kabupaten yang angka
prevalensi stunting-nya masih tinggi atau di atas 30%. Sehingga diperlukan
upaya untuk dapat menurunkan kesenjangan yang ada.
Sementara itu di Kabupaten Trenggalek upaya penurunan angka
stunting dilakukan dengan mengintervensi melalui tiga layer, yaitu skala
lingkungan, keluarga, dan yang terkecil adalah level individu. Upaya ini
menunjukkan hasil cukup positif selama dua tahun terakhir terjadi penurunan
angka prevalensi stunting dari yang awalnya 36% hingga saat ini menjadi 18,1%.
Kemudian Pemkab Trenggalek juga memiliki program Adipura Desa yang
memacu setiap desa untuk meningkatkan kualitas lingkungan masing-masing.
Menurut Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, hal ini menjadi faktor
fundamental karena stunting juga ditentukan oleh lingkungan.
Program lain yang juga mendukung upaya ini salah satunya adalah
yang sehat yang beruntung. Dimana keluarga yang menerapkan pola hidup sehat dan
memenuhi indikator keluarga sehat akan diberikan insentif untuk menunjang
peningkatan gizi dalam keluarga tersebut.
"Itu semua kemudian memudahkan pemerintah untuk melakukan
identifikasi kesehatan, sehingga penanganan di sisi keluarga, kalau menerapkan
pola hidup sehat itu dihitung poinnya, kemudian setiap bulan kita beri
insentif," ungkap Bupati Nur Arifin.
Pria yang akrab disapa Mas Ipin ini melanjutkan, "Jadi ini
menggeser dana promotif preventif yang selama ini biasanya kita bikin
sosialisasi, pertemuan-pertemuan, duitnya habis untuk acara seremonial, nah,
ini kita geser untuk kita berikan insentif kepada keluarga tersebut sehingga
harapannya indeks keluarga sehat di Trenggalek juga bertambah," sambungnya.
Lebih lanjut di lingkup terkecil yaitu individu adalah dengan
melakukan pendampingan. Di Trenggalek sendiri terdapat sekitar 1,689 dan bisa
terus bertambah seiring lahirnya kader-kader perempuan dari program Sepeda
Keren. Termasuk juga mendorong adanya kader digital yang memanfaatkan teknologi
informasi melalui media sosial.
"Memang ini jangka panjang, tapi kita percaya kalau kita
istiqomah, target bahwa tahun 2045 kita menjadi Indonesia emas ini semoga bisa
terjadi dengan investasi yang kita lakukan hari ini," pungkasnya. (TP/ME)
*Sumber: Kominfo Trenggalek
Posting Komentar untuk "Dukung Penuh Renaksi Nasional Penurunan Angka Stunting, Bupati Nur Arifin Beberkan Strategi di Kabupaten Trenggalek"